Sabtu, 30 Juli 2016

Perceraian

di masa - masa awal kemederkaan pendderitaan dimana-mana
ini mencertitakan tentang seorang gadis yang terlantar di karenakan orang tuanya bercerai
fauzi anak kedua dari 6 bersaudara
saat umur 6 tahun dia keluar dari rumah dan tingal di pasar
dan hidup ala kadar (serabutan) tiap hari mengutip sayuran yang berjatuhan
yang ada di pasar dan tidak jarang dia di caci maki dan di pukul oleh pedagang
karna mengambil nya mungkin bisa dianggap mencuri tapi dia tidak punya pilihan

ketika malam dia tidur diantara meja - meja pak beralaskan kayu atu plastik
jika hujan sulit tidur karna udara menguap dan becek
hidup yang tidak bisa kalian bayangkan namun dia tidak mengemis atau pun mencopet
seperti kebayakan
jika mendapatkan uang dia belikan baju monja seharga 5000 dan di beli makan
namun jarang dia bisa membelinya karna uang habis untuk makan
tidak jarang adiknya bersama temannya datang hanya unntuk mengejeknya saja
masa kecil yang indah harus di hancurkan karna keegoisan orang tua

ada kala di pasar ada razia diman anak-anak dan pengemis di tangkap di
masukan penjara untuk beberapa hari
jika itu terjadi dia bersembunyi di antar kulit - kulit bawang merah
dan harus menahan sakit ketika polisi razia menginjak tubuhnya
terkadang ada teman yang baik mengajaknya tidur di rumahnya namun sangat jarang

5 tahun pun berlalu
ibunya datang menjemputnya di pasar hendak belanja
berjumpa di tumpukan sampah tempat fauzi mencari sayur bekas
" Uzi, ayok kita pulang jangan di sini lagi ibu sudah pindah rumah"
dengan pakaian kumal sambil memengang sayur yang sudah layu
" aku gak mau pulang, aku capek dengar kalian bertengkar "
ibunya menjawab " ibu sudah pisah sama ayah sudah tidak tinggal 1 rumah lagi
ayolah kita pulang "
Fauzi menjawab" baiklah tapi di mana kita akan tinggal " sambil menatap  sang ibu
ibu menjawab " kita pindah di distrik, kita pulang sekarang buang saja sayuran yang kamu pegang "
tanpa menjawab Uzi langsung membuang sayuran yang layu itu
dan menghampiri sang ibu di dalam hatinya menangis dan sedikit
bahagia akhir nya ibunya perduli padanya.
mereka naik angkutan umum dan di dalam angkutan mereka tidak berbicara
setelah bercerai ibunya berkerja sebagai tukang cuci
karna pekerjaan itu ibunya tidak mampu mejaga adik- adiknya fauzi
abg nya fauzi bernama jak ikut ayahnya
sehari - hari uzi menghabiskan waktu menjaga adiknya bernama juminten dan parjo
dan ibu mereka sedang dekat dengan seorang pria berna nauli
laki-laki itu sering datang kerumah
dan pada suatu hari ketika nauli mabuk dan masuk kerumah mereka dan langsung
kekamar ibunya
di saat itu mereka masih kecil tidak ada yang tahu apa yang mereka lakukan
yang tau hanya fauzi dan esekon paginya uzi menyanyakan pada ibunya
Fauzi " ibu, tadi malam aku liat om nauli datang kerumah sambil masuk
dan langsung ke kamar ibu apa yang ibu lakukan"
wajah nya malah di pukul dengan gosokan arang (setrika zaman dulu :)),
ibu menjawab " mana ada ya jangan mengada-ngada kamu ya uzi " mata ibu sambil melotot
dan menggigit bibir dengan wajah sangar
uzi menangis dan pergi kekamar
tidak lama kemudian berselang 2 bulan ibu dan nauli pun menikah
dan ini saat - saat Uzi menduduki masa remajanya
dan dia termasuk wanita cantik di kawasan kampung itu
dan seorang pria pun mendekati uzi pria itu bernama feri
kebetulan mereka terangga jadi mereka pun mudah akrab
di samping rumah tempat biasa anak-anak bermain
mereka saling bicara curhat hingga petang
feri adalah anak yang punya banyak warisan namun malas berkerja
pekerjaannya hanya berjudi,mabuk,dan berzina
namun uzi masih lugu dia tidak tau apa-apa tentang feri
saat suatu ketika mereka ngombrol di tempat biasa
dan orang tua feri baru saja menjual tanah uanh nya di bagi-bagi
dengan nada senang dan rayuan gombal dia bicara dengan uzi
feri " dek abg ntar lagi mau beli kereta mamak abis jual tanah " sambil tertawa
uzi menjawab " bener bang enaklah bang kita bisa jalan-jalan nanti " Uzi ikut gembira
uzi di panggil ibunya untuk beres-beres rumah
dan dia curhat dengan ibunya sambil mencuci piring dan ibunya mengosok
uzi " bu sebentar lagi bang feri bakalan punya kereta mamaknya abis jual tanah katanya"
sambil melirik-lirik uzi, ibu menjawab " feri itu gak bagus anak nya zi Liatlah gak bakalan ada keretanya
diakan pemalas tidur... aja kerjanya"
uzi menjawab dengan nada agak kerjas " iya lho buu.. tadi kuliat sendiri kok"
ibu menjawab dengan nada pelan seperti mengejek " hmm liat aja ntar uzi "
uzi pun siap mencuci piring

**************************di rumah Feri********************************************
uang hasil jual tanah akan di bagikan setiap anak memiliki jatahnya masing-masing
saat itu feri yang sudah sudah mendapatkan uang
dia langsung pergi ketempat biasa dia berjudi dan mabuk-mabukan
dia habiskan uang itu dalam 1 malam
dan dia pun kalah judi
karna stress kalah judi
feri pun mengajak berjumpa uzi
ditempat sepi
******************************************************************
mereka pun bertemu di rumah kosong yang biasa
di fery dan teman-temannya untuk berzina
dan feri mangajak fauzi berhubungan intim
dangan lugu dan bodohnya uzi mau.

*****************************************************************
selang waktu 4 bulan kemudian uzi pun hamil
dan feri tidak perduli namun karena orang tua feri tau
mamak feri memberikan emas 7 gram miliknya untuk biaya pernikahan
mereka menikah alakadarnya tanpa pesta megah tanpa makan-makan
dan kakak feri tau kalau emas mamaknya di berikan kemereka untuk biaya pernikahan
kebetulan kak feri yang bernama lisna anak ke 5 dari 6 bersaudara itu
dia marah dan iri melihatnya karna lisna menghabiskan uang
warisan dari jual tanah untuk pesta yang megah
lisna pun membenci uzi
Lagi-lagi fauzi harus menderita karna kurangnya perhatian dari orang tuanya

******************************************************************
setelah menikah feri tidak berkerja dan nasib fauzi lebih parah
dari kehidupannya di pasar di ibaratkan dari mulut buaya pindah ke mulut harimau
mungkin itu kiasan yang cocok
setelah kejadian itu ibu fauzi tidak perduli
ibu mertua uzi bernama rani takut pada lisna
jika ada lisna mak rani tidak berani mendekati uzi
setiap hari Uzi harus menahan lapar
belum lagi Feri sering marah - marah gak jelas sama uzi
bahkan tidak segan-segan untuk memukul uzi
bahkan tetangga pun sampai bosan

****************************************************************
dan feri pun merantau keluar kota sebagai kuli bangunan
uzi pun tinggal di rumah mak rani
dan ketika uzi sedang duduk dengan tergesa-gesa
lisna datang dari belakang dan.......................(bersambung)




"sampai jumpa minggu dopan"